Archive | Pelem RSS for this section

The Restless, adakah kemiripannya dengan cerita game God of War

Semalem menjelang sahur puasa hari ke tujuh, saya sempet-sempetin nonton pelem Korea The Restless. Kata temen-temen sih ceritanya bagus, para pemeran nya bisa menghayati watak tokoh-tokohnya.

Awalnya, saya juga mengira begitu. Wah, keren juga nih ceritanya. Kira-kira menceritakan mengenai perjalanan seorang Demon Slayer Vanguard gitu, namanya Yi Gwak.

Awal cerita si Yi Gwak ini mempunyai seorang kekasih, namanya Yon Hwa. Ia dibakar hidup-hidup ama warga desa karena dituduh sebagai seorang dukun pemanggil arwah, ketika menyelamatkan seorang arwah gentayangan yang tidak bisa memasuki midHeaven karena terus memikirkan ibunya. Ditinggal kekasihnya, si Yi Gwak ini pun merasa hampa dan kosong (ciee ilee, bahasanya :p). Lanjut cerita, ketika si Yi Gwak sedang menyusuri jalan, ia bertemu dengan satu pasukan berkuda yang menamakan dirinya Royal Demon Slayer (Chuyondae). Karena sang pemimpin melihat mata Yi Gwak mempunyai masa depan yang cerah sebagai Demon Slayer, kemudian ia pun diajak bergabung. Setelah beberapa lama, Ia diangkat sebagai pemimpin kumpulan Demon Slayer ini. Sebuah pedang bermantra, Jajak Sword, pun diberikan kepadanya sebagai tanda kepemimpinan ini.

Alih cerita, sang pemimpin kumpulan yang lama merasa bahwa sudah tidak ada keadilan lagi dari kekaisaran (istrinya dibunuh dengan kejam oleh pihak istana). Ia pun merencanakan sebuah kudeta dan berniat menyerang ibu kota di malam hari. Walaupun Yi Gwak sudah melarangnya (dengan pertimbangan jumlah pasukan istana lebih banyak), pasukan tetap berangkat ke ibukota. Rencana itu ternyata sudah diketahui oleh pihak istana, sehingga di tengah perjalanan mereka dicegat oleh pasukan istana. Tidak satupun yang selamat dari pasukan Demon Slayer ini, kecuali sang Yi Gwak.

Diburu oleh pihak istana, Yi Gwak ini pun akhirnya tidak bisa menetap di satu tempat. Suatu ketika ia tiba di suatu klenteng (Shrine) dan beristirahat.

Tiba – tiba saja, ia sudah berada di MidHeaven. Ia yang berpenampilan tidak umum (tidak mempunyai tanda mati semacam kalung kematian, dan berpakaian tidak selayaknya seorang arwah) pun dianggap aneh oleh orang sekitar. Di tengah kebingungannya, tiba – tiba terjadi sebuah serangan dari pasukan berpakaian hitam – hitam. Ternyata pasukan ini dulunya (di dunia) ialah kelompok Royal Demon Slayer yang pernah ia ketuai. Mereka menganggap bahwa aturan Surgawi mengenai reinkarnasi ternyata sudah tidak efektif lagi bagi manusia (manusia tidak berubah menjadi lebih baik dengan reinkarnasi), dan menuntut perubahan. Pasukan ini ternyata mengincar ketua penjaga MidHeaven yang bernama So Hwa. Ialah yang memegang Holy Stone yang diperlukan untuk melakukan semacam revolusi di surga (wah, ternyata ada revolusi juga di surganya mereka :p). Ternyata juga, si So Hwa ini mirip banget sama si Yon Hwa. Karena itu pula, ketika si So Hwa diserang, otomatis Yi Gwak menolongnya. ia mengira bahwa So Hwa ialah arwah dari Yon Hwa.

Di tengah kemelut antara kisah asmara dan ideologi, Yi Gwak mulai menyadari kesalahan dari sang pemimpin. Ia pun berniat melakukan perlawanan terhadapnya (tentunya dengan tujuan menyadarkannya). Legenda menuntut bahwa pemegang Holy Stone harus dikorbankan untuk melakukan perubahan. Sang pemimpin pun menculik So Hwa untuk dikorbankan di istananya. Yi Gwak pun tidak diam, ia berkuda ke istana untuk mencegahnya rencana ini.

Sampai di gerbang istana, ia sudah dicegat oleh segerombolan pasukan undeath yang sangat banyak. Ia pun menebas satu per satu pasukan undeath itu dengan pedangnya, Jajak Sword, hingga sampai di istana. Ia pun bertekad untuk melawan sang pemimpin. Setelah beberapa lama beradu pedang, Yi Gwak ini tertebas. Energi Yin pun memasuki tubuhnya. Konon cerita, jika energi Yin sudah sepenuhnya merasuki tubuh seseorang, maka ia tidak akan bisa ber reinkarnasi lagi. Melihat hal ini, So Hwa pun menolongnya dengan mengorbankan unsur ke-dewa-annya. Konon cerita juga, jika seorang dewa (atau mungkin dewi), menolong arwah yang dirasuki energi Yin, maka ia akan dihukum untuk menjalankan kehidupan di dunia yang fana. Setelah tertolong, Yi Gwak pun berhasil membunuh sang pemimpin itu. Akhir cerita.

Bagaimana dengan cerita God of War. Kira akan sangat mirip di banyak hal. Dengan sedikit modifikasi akan satu rupa dengan The Restless.

Begini ceritanya :

Seorang prajurit yang haus perang, bernama Kratos, meminta kekuatan kepada dewa Ares. Ia kalap karena seluruh pasukannya diberangus oleh pasukan musuh. Ia ingin menuntut balas. Ia pun diberikan kekuatan yang tak hingga olehnya. Dan sebuah pedang sakti mandraguna, Blade of Chaos, diberikan kepadanya sebagai tanda ketundukannya.

Setelah diberikan kekuatan tersebut, terbukti bahwa Kratos selalu menang di semua pertempuran. Sampai suatu ketika, ia dijebak dan diperdaya oleh sang dewa Ares untuk membunuh keluarganya. Ares menganggap bahwa keluarganya hanya sebagai pengganggu pengabdian Kratos atasnya. Suatu ketika, Kratos menyadari bahwa ia hanya diperalat oleh Ares. Ares hanya berniat untuk menimbulkan kebencian pada umat manusia dan kemudian menimbulkan perang. Ia pun menuntut balas.

Ia berangkat ke kediaman para dewa-dewa untuk memohon restu atas pembangkangan ini. Ternyata para dewa pun merasa tidak senang dengan kelakukan Ares. Mereka pun memberikan kemampuannya kepada Kratos. Ia diberitahu sebuah cara untuk membunuh Dewa. Ialah dengan cara menemukan tempat Pandora’s Box berada. Barang itu merupakan satu-satunya kunci untuk membunuh seorang Dewa.

Dibayangi oleh masa lalunya yang suram, ia menyusuri berbagai Shrine untuk menemukan langkah untuk membunuh Ares. Setelah sampai suatu ketika ia berhasil menemukan Pandora’s Box. Kotak ini ternyata bisa menjadikannya seorang dewa. Sebelum bertemu Ares, pikirannya jatuh ke masa lalu dimana ia bertemu dengan keluarganya. Di situ digambarkan bagaimana ia dengan serius menjaga keluarganya dari serangan KratosKratos lainnya dimana ia masih sebagai budak Ares. Ia pun semakin dendam kepada Ares. Dan sampai ketika ia bertemu dengannya, pertempuran pun tak dapat dihindari. Akhir cerita ia berhasil membunuh Ares dan menjadi Dewa Perang yang baru.

—————–

Kira – kira kemiripannya terletak di sini :

  • Karekter Yi Gwak dapat kita anggap mirip dengan Kratos, atas kesedihannya atas kematian seseorang yang dicintainya
  • Senjata pamungkas Blade of Chaos sepertinya rupa dan cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan Jajak Sword

sabet-pedang.jpg

  • Dewa Ares serupa dengan Ketua kelompok Royal Demon Slayer, atas kesewenang-wenangannya
  • Istri dari Kratos dapat diganti dengan Yon Hwa untuk membentuk cerita The Restless dari God of War
  • Plot pertempuran pada God of War sangat mirip dengan pertempuran Yi Gwak dengan undeath ketika di gerbang istana

heading-to-empire.jpg

 empire.jpg

kratos1.jpg

  • Dan akhirnya, item Pandora’s Box cukup seimbang jika ditukar dengan Holy Stone

Tapi walaupun begitu, gua acungin jempol juga deh untuk gambar-gambar pemandangan di pelem The Restless ini. Kereeen abiss…!
Bagaimana menurut kalian?